SELAMAT DATANG DI BLOG BANGAU RUYUNG

Minggu, 21 November 2010

NALAPRAYA JADI PRESIDENT PERSILAT

Nalapraya Presiden Persilat
Aug 21st, 2009 | By admin | Category: Artikel Silat Visited 595 times, 1 so far today

Singapura, Kompas – Eddie M Nalapraya kembali menjadi Presiden Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa untuk periode 2004-2008 pada Kongres Persilat Ke-6 yang berlangsung di Singapura, Jumat (17/12). Nalapraya telah memimpin Persilat sejak organisasi itu didirikan pada Maret 1980.

Saya sebenarnya enggan menjadi Presiden Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) lagi. Namun, Singapura dan Malaysia, yang merupakan negara pendiri, menyatakan belum bersedia menerima jabatan itu (Brunei Darussalam sebagai salah satu negara pendiri lainnya tidak hadir di kongres). Sedangkan dari Indonesia, tokoh-tokoh senior kita masih belum memiliki waktu luang untuk mengurus organisasi ini, ujar Nalapraya kepada wartawan Kompas >b

Selain Nalapraya, beberapa tokoh Indonesia lainnya juga ikut dalam organisasi dimaksud. Pengusaha Rahmat Gobel menjadi wakil presiden dan Ade Anwar menjadi sekretaris jenderal.

Menurut Nalapraya, selama 24 tahun memimpin organisasi Persilat, sudah sangat banyak suka duka yang dialaminya. Sukanya, semakin banyak negara di luar Asia Tenggara yang mengembangkan olahraga tradisional Indonesia itu.

Banyak atlet negara-negara Eropa, kata Nalapraya, menyenangi silat karena terkandung nilai seni di dalamnya. Sementara karate, taekwondo, atau olahraga bela diri lainnya tidak memiliki unsur dimaksud.

Sementara dukanya, salah satunya, perhatian Pemerintah Indonesia untuk mendukung tujuan Persilat sangat minim atau bahkan nyaris tidak ada.

Untungnya masih ada pengusaha-pengusaha Indonesia yang masih mau menyumbangkan dananya untuk pencak silat. Sebagai olahraga yang menjadi warisan leluhur kita, selayaknya pemerintah mau memberi perhatian lebih kepada silat, ujar Nalapraya.

Mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, bila saja pemerintah mau menyisihkan dana pariwisata kepada Persilat, niscaya bukan hanya olahraga silat yang akan terkenal.

Vietnam tidak terbendung

Pada Kejuaraan Dunia Pencak Silat Ke-8 di Singapura, Vietnam tidak terbendung dan menjadi sangat dominan. Dari 24 medali emas yang diperebutkan, Vietnam meloloskan 20 finalis. Sebanyak 14 finalis di antaranya dari nomor tanding dan enam dari nomor seni.

Sementara Indonesia yang ingin kembali menjadi juara umum pada kejuaraan kali ini hanya mampu meloloskan 13 finalis, tujuh dari nomor tanding dan enam nomor seni.

Vietnam hanya kehilangan empat finalis nomor tanding yang seluruhnya dari kelompok putra, yakni kelas B (50-55 kg), D (60-65 kg), G (75-80 kg), dan Jn (90-95 kg). Adapun di kelompok tanding putri, negara itu meloloskan seluruh atletnya di tujuh nomor.

Di kelas B, yang menjadi finalis adalah Christoper Yabut (Filipina) melawan Chakra Bredewold (Belanda). Kelas D antara Roy Josepzoon (Belanda) dan Ahmad Syahril (Malaysia). Kelas G antara M Zuber Ismail (Malaysia) dan Fentje Maengkom (Indonesia), serta kelas J antara M Azrin AM (Malaysia) dan I Nyoman Yamadiputra (Indonesia).

Yamadiputra lolos ke final setelah dalam pertandingan semifinal, Kamis tengah malam, mengalahkan atlet Vietnam, Nguyen Thanh Bach, dengan selisih angka tipis 2-1. Sementara dua juri lainnya memberikan angka sama atau seri buat kedua pesilat (dalam nomor pertandingan, nilai kemenangan ditentukan oleh lima juri).

Lima finalis Indonesia lainnya di kelas tanding seluruhnya akan bertemu dengan pesilat Vietnam. Pesilat M Shodiq yang turun di kelas C (55-60 kg) melawan Nguyen Ngoc Anh, Samuel Mallo (kelas terbuka 95 kg-110 kg) melawan Hoang Giang.

Di kelompok tanding putri, Salmawati di kelas A (45-50 kg) akan ditantang Lhe Thi Hang, Ni Nyoman Suparniti bertemu dengan Nguyen Thi Phuong, dan Meti Handayani dijajal Le Thi Hoang Ngoan.

Dengan komposisi seperti itu, peluang Indonesia untuk menjadi juara umum sangatlah berat. Juara umum hanya dapat diraih bila seluruh finalis Indonesia berhasil mengalahkan lawan-lawannya.

Malaysia dan tuan rumah Singapura secara perlahan tapi pasti meloloskan 10 nomor di final. Masing-masing lima dari nomor tanding dan lima dari nomor seni.

Filipina yang kini ditangani pelatih Hartono, yang pernah menangani Vietnam, meloloskan tiga finalis. Yakni, dua dari nomor tanding dan satu nomor seni.

Belanda menjadi satu-satunya wakil dari Eropa yang mampu mengirim atletnya ke final untuk kelompok tanding. Yakni, dua dari kategori putra dan satu putri. Kami bertekad tahun ini akan menghasilkan juara dunia, kata Roy Smith, pelatih tim silat Belanda.

Tim Eropa lainnya yang meloloskan finalis adalah Spanyol. Namun, Negara Matador itu hanya meloloskan atlet dari nomor seni. *

KEJAYAAN PENTJAK SILAT

Kejayaan Pencak silat di Tanah air akhir-akhir ini semakin menyurut baik prestasi maupun sumber daya manusia yang semakin berkurang. Masyarakat pun mengetahui bahwa pencak silat sebagai olahraga beladiri warisan leluhur yang hingga hari ini masih belum bangun dari tidur panjangnya.

Semangat yang pernah terpancarkan melalui sebuah Motto ” Pencak silat Menembus dunia” pada era Pemerintahan Pak Suharto, hari ini jarang terdengar lagi. Bila kita kembali dimasa-masa dimana pencak silat mendapatkan tempat di hati penguasa negeri ini, seolah pencak silat akan menjadi olahraga yang sangat populer dan menjadi kebanggaan bangsa.

Pak Harto memang sangat peduli dengan kesenian dan budaya bangsa, karena alasan tersebut pak harto melalui Ibu Tien suharto memberikan dukungan yang sangat kuat kepada Pencak Silat di Tanah Air.

Sebuah Padepokan Nasional Untuk Kalangan Silat Dunia telah berdiri dengan kokoh dan angun. dengan harapan disanalah akan lahir pesilat-pesilat yang mampu membawa Indonesia sebagai negara yang besar, negera yang memiliki Jati Diri dengan memegang kuat tradisi sebagai budaya yang akarnya memiliki semangat dalam membangun bangsa.

Cita-cita ini bukan sekadar simbol semata karena dengan melihat kondisi saat ini, Indonesia membutuhkan Pendekar-pendekar sejati yang mungkin akan lahir dari tangan-tangan yangbersih memiliki Visi yang jelas.

Pedepokan sebagai sarana pendidikan, Pelatihan, sumber keilmuan termasuk didalamnya adalah mengembangkan sumber daya manusia khususnya dalam pembinaan menjadi pesilat yang profesional, dengan membuat program-program nyata menjadikan padepoan ini akan menjadi hidup dan lebih hidup dengan dukungan pesilat dari seluruh Indonesia melalui wakil-wakilnya yang duduk di Jajaran Pengda IPSI di daerahnya masing-masing.

Memang masalah selalu hadir mewarnai setiap perjalanan panjang pencak silat Indonesia, bila kita coba melihat bagaimana IPSI bisa menyatukan Visi dan Misi Perguruan silat yang ada pada masa penjajahan dahulu, merupakan prestasi yang luar biasa karena kita tahu bahwa fanatisme perguruan=perguruan silat pada masa itu bukan masalah yang mudah di atasi.

Dengan Niat dan tekat yang bulat akhirnya 10 perguruan historispun meleburkan visinya bersama dalam membangun pencak silat menjadi olahraga prestasi yang bisa dipertandingkan, dipejari secara umum dan sikap-sikap fanatisme yang tertanam disetiap perguruan semakin berkurang.

Belum lagi dengan prestasi IPSI lainnya dalam mengembangkan pencak silat ke mancanegara, tercatat hingga saat ini sudah 25 lebih negera mengembangkan pencak silat secara aktif.

Kerjakeras IPSI tidak terlepas dari seorang Nama “EDDY M. NALAPRAYA yang etos kerja, motivasi dan kerjakerasnya membuahkan hasil yang sangat maksimal.
kerjakeras inipun belum berakhir, dengan dibentuknya organisasi Pencak Silat dunia (PERSILAT) yang fungsi sebagai wadah bagi pencak silat dunia yang semakin hari menunjukkan kemajuan yang positif. kejuraan duniapun berlangsung secara rutin diselenggarakan di negera-negera anggota persilat.

Kegembiraan ini tidak terjadi di negeri asal pencak silat yaitu Indonesia, kejayaan pencak silat sebagai olahraga yang dicita-citakan menjadi olahraga kebanggaan bangsa ternyata tidaklah mendapatkan tempat dihati masyarakat pada umumnya. pencak silat tetap berada pada olahraga yang dinilai kampungan dan sulit berkembang, ditambah dengan peran pemerintah yang masih kurang membina pencak silat menjadi olahraga yang dapat berkembang baik di negerinya sendiri.

Kekayaan budaya bangsa ini seolah bukanlah sesuatu yang berharga, jika wajarlah bila peran pemuda yang sepatutnya mencintai olahraga ini ternyata tidak mengenal pencak silat lebih dekat.

Situasi seperti ini bukanlah hal yang baru, karena masyarakatpun sebenarnya membutuhkan informasi yang lebih banyak dari organisasi-organisasi pencak silat di Tanah Air, kurang berminatnya masyarakat umum terhadapolahraga ini kemungkinan berasal dari banyaknya informasi yang kurang sehingga pencak silat menjadi olahaga yang terkesan kampungan.

Kesan ini akan berkurang bila, lembaga-lembaga yang berkepentingan mau memberikan informasi kepada masyarakat bahwa silat mengandung manfaat yang luas.

Namun sayangnya Informasi tersebut tidak bisa menyerap kepada lapisan masyarakat secara umum, sehingga dibutuhkan cara-cara lain agar dukungan kepada pencak silat ini memberikan nilai positif untuk perkembangan selanjutnya.

Namun perlu dicatat pula bahwa keseriusan IPSI merupakan ujung tombak dalam pengembangan olahraga ini, IPSI memiliki sejarah panjang yang tentunya memiliki pengalaman. timggal kini bagaimana mengelola pencak silat ini dengan ide – ide kreatif dan menumbuhkan semangat baru yang dapat membangkitkan perguruan-perguruan yang saat inipun mulai menghilang satu demi satu.

Apalagi IPSI dan Pesilat didukung oleh Figur-figur pemimpin yang tak asing lagi didunia persilatan Dunia, tentunya figur seperti Pak Eddy Nalapraya, Prabowo Subiakto, Oyong Karmayudha, dan Pak Rahmat Gobel menjadikan pencak silat memiliki esensi dalam membangun bangsa pada khususnya melalui pencak silat.

Mudah-mudahan apa yang kita cita-citakan menjadikan pencak silat sebagai olahraga dunia bisa terwujud, dengan catatan bahwa niat luhur ini harus diikuti oleh jajaran IPSI lainnya yang harus berkomitmen dan tidak hanya mengandalkan pemerintah semata dan menyatukan sinergi seluruh kekuatan yang ada saling bahu membahu membangun bersama untuk menjadikan silat ini milik bangsa.

Catatan : IPSI adalah lembaga yang mewakili Pencak Silat Secara umum, jadi bila ada pengurus IPSI yang hanya mementingkan pribadi dan perguruannya semata lebih baik orang itu harus mengundurkan diri.

millis(mailing list)

Sebagian besar pengguna internet sudah tidak asing lagi dengan istilah milist (mailing list), yaitu salah satu bentuk komunikasi online diantara anggota yang terlibat di dalamnya. Anggota hanya perlu mendaftarkan diri di dalamnya dan setelah itu ia akan mendapatkan berbagai informasi, dari mulai yang penting hingga sekedar kelakar diantara anggotanya.

Kekuatan milis ternyata sangat luar biasa, dari komunitas hobby hingga komunitas yang sifatnya lebih seriuspun memanfaatkan milis sebagai sarana bertukar informasi. salah satunya adalah milis pencak silat yang kita ikuti ini, bila saja sesama anggota jeli melihat peluang dalam berinterkasi dengan kawan-kawan pesilat lainnya, ada banyak hal yang bisa kita raih dan kita manfaatkan sebesar-besarnya untuk pengembangan pencak silat, berupa Informasi kegiatan, Silaturahmi, berbagi Ilmu dengan temen-temen lainnya dari belahan dunia manapun.

Tidak hanya itu milispun berupaya membuka pemahaman saling berbagi, terbuka dalam membangun pencak silat dari pesilat dengan berbagai latarbelakang perguruan aliran hingga lokasi dan wawasan, dimilis ini tidak ada perbedaan semua sama.

Melalui milispun akan terbentuk sebuah komunitas lintas perguruan, lintas lokasi hingga lintas negera, tidak ada pembatasan dalam membangun komunitas ini, dan jangan heran bila kita dapat menemui sebuah milis komunitas penghobi yang melakukan aktifitasnya bersama dari sekedar berkumpul hingga membuat sebuah acara yangsifatnya sosial.

Dalam berinterkasi dengan anggota – anggota lainnya, diharapkan melalui milis akan tercipta wacana maupun opini yang mengasah kepedulian anggota-anggotanya, karena dengan terciptanya opini yang kreatif dan inovatif akan membuka peluang Ide yang dapat terealisasi yang ujung0ujungnya adalah sebuah kegiatan yang sangat bermanfaat untuk pencak silat itu snediri.

Kalau anda rajin googling di mesin pencari kita dapat menemukan berbagai milis pencak silat, anda yang hanya mengkhususkan untuk sebuah perguruan saja hingga milis yang sifatnya terbuka, untung rugi dari sifat milis tersebut tergantung pada anggota-anggotanya, bila mereka memang berniat mancari kawan pesilat lainnya tanpa harus memandang dari perguruan mana anda berasal, “Silatbogor” mungkin salah satu dari puluhan milis yang ada diinternet yang berupaya membuka selebar-lebarnya anggota dari perguruan manapun.

Bagi anda yang ingin menjadi anggota milis tersebut jangan takut berinteraksi dengan anggota-anggota lainnya, Satu lagi kelebihan sebuah milis terkadang hubungan pertemananpun terasa lebih akrab walaupun mereka belum pernah bertemu sekalipun, pendapat sekecil apapun akan sengat berarti, dibandingkan dengan hanya diam dan membaca tulisan temen-teman lainnya, pendapat anda adalah modal utama agar milis ini tetap berkembang.

Oke, Mungkin untuk saatnya kita coba membuka lembaran-lembaran ini, satu demi satu tentunya tanpa adanya dukungan dari anda milis inipun hanya sekedar milis lainnya, mengapa tidak kita coba untuk sedikit berbeda. maju terus pencak silat.

IPSI GELAR KEJUARAAN DUNIA

IPSI Gelar Kejuaraan Dunia Silat di Jakarta
Sep 4th, 2010 | By repo | Category: Cover Story, Information Visited 11 times, 3 so far today

ipsilogoPengurus Besar Ikatan pencak silat Indonesia PB IPSI akan menggelar Kejuaraan Dunia Pencak Silat di Padepokan IPSI TMII Jakarta Timur 12-18 Desember 2010 mendatang.

Wakil Ketua Umum PB. IPSI Bambang Rus Effendi di Jakarta Selasa (24/8/2010) mengatakan kejuaraan dunia tersebut akhirnya diselenggarakan di Jakarta, karena kota Samarinda Kalimantan Timur yang semula siap menggelar kejuaraan ini, belakangan menarik diri.

“Hari Senin (23/8/2010) kami telah melakukan rapat dengan Presiden Persilat Edy M. Nalapraya dan diputuskan Jakarta menjadi tuan rumah. Semula diagendakan kejuaraan bergengsi ini berlangsung pada awalnya tahun 2009 lalu,” ujar Bambang.

Dijelaskannya beberapa waktu lalu, Samarinda melalui walikotanya siap menggelar event tersebut. Namun kalah dalam pilkada membuyarkan keinginannya untuk menjadi penyelenggara. Selain itu pada waktu yang bersamaan di Samarinda juga tengah digelar porprov Kalimantan Timur, sehingga tidak meungkin menggelar kejuaraan ini.

Sementara itu Presiden Persilat Edy M. Nalarapraya mengatakan dirinya menyambut baik event tersebut digelar di Indonesia. “Ini kesempatan baik bagi kita. Saya harap kejuaraan dunia nanti dapat menjadi pencitraan Indonesia di mata dunia.” kata Edy.

Pada kesempatan terpisah Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB IPSI Tafsil Rimsal menjelaskan menghadapi event dunia itu, PB IPSI telah menyiapkan 27 pesilat terbaiknya. Saat ini para pesilat tersebut tengah menjalani Program Indonesia Emas (Prima). Kejuaraan Dunia ini sekaligus akan dijadikann ajang uji coba para pesilat sebelum mereka tampil di SEA Games XXVI 2011.

“Kami mengharapkan para pesilat yang diterjunkan pada Kejuraan Dunia nanti, mampu meraih sukses ganda. Yaitu turut mendng PB IPSI sebagai tuan rumah Kejuraan Dunia ini,. Juga sukses meraih prestasi terbaik bagi Indonesia,” kata Tafsil.

sumber: tribunnews