SELAMAT DATANG DI BLOG BANGAU RUYUNG

Minggu, 21 November 2010

KEJAYAAN PENTJAK SILAT

Kejayaan Pencak silat di Tanah air akhir-akhir ini semakin menyurut baik prestasi maupun sumber daya manusia yang semakin berkurang. Masyarakat pun mengetahui bahwa pencak silat sebagai olahraga beladiri warisan leluhur yang hingga hari ini masih belum bangun dari tidur panjangnya.

Semangat yang pernah terpancarkan melalui sebuah Motto ” Pencak silat Menembus dunia” pada era Pemerintahan Pak Suharto, hari ini jarang terdengar lagi. Bila kita kembali dimasa-masa dimana pencak silat mendapatkan tempat di hati penguasa negeri ini, seolah pencak silat akan menjadi olahraga yang sangat populer dan menjadi kebanggaan bangsa.

Pak Harto memang sangat peduli dengan kesenian dan budaya bangsa, karena alasan tersebut pak harto melalui Ibu Tien suharto memberikan dukungan yang sangat kuat kepada Pencak Silat di Tanah Air.

Sebuah Padepokan Nasional Untuk Kalangan Silat Dunia telah berdiri dengan kokoh dan angun. dengan harapan disanalah akan lahir pesilat-pesilat yang mampu membawa Indonesia sebagai negara yang besar, negera yang memiliki Jati Diri dengan memegang kuat tradisi sebagai budaya yang akarnya memiliki semangat dalam membangun bangsa.

Cita-cita ini bukan sekadar simbol semata karena dengan melihat kondisi saat ini, Indonesia membutuhkan Pendekar-pendekar sejati yang mungkin akan lahir dari tangan-tangan yangbersih memiliki Visi yang jelas.

Pedepokan sebagai sarana pendidikan, Pelatihan, sumber keilmuan termasuk didalamnya adalah mengembangkan sumber daya manusia khususnya dalam pembinaan menjadi pesilat yang profesional, dengan membuat program-program nyata menjadikan padepoan ini akan menjadi hidup dan lebih hidup dengan dukungan pesilat dari seluruh Indonesia melalui wakil-wakilnya yang duduk di Jajaran Pengda IPSI di daerahnya masing-masing.

Memang masalah selalu hadir mewarnai setiap perjalanan panjang pencak silat Indonesia, bila kita coba melihat bagaimana IPSI bisa menyatukan Visi dan Misi Perguruan silat yang ada pada masa penjajahan dahulu, merupakan prestasi yang luar biasa karena kita tahu bahwa fanatisme perguruan=perguruan silat pada masa itu bukan masalah yang mudah di atasi.

Dengan Niat dan tekat yang bulat akhirnya 10 perguruan historispun meleburkan visinya bersama dalam membangun pencak silat menjadi olahraga prestasi yang bisa dipertandingkan, dipejari secara umum dan sikap-sikap fanatisme yang tertanam disetiap perguruan semakin berkurang.

Belum lagi dengan prestasi IPSI lainnya dalam mengembangkan pencak silat ke mancanegara, tercatat hingga saat ini sudah 25 lebih negera mengembangkan pencak silat secara aktif.

Kerjakeras IPSI tidak terlepas dari seorang Nama “EDDY M. NALAPRAYA yang etos kerja, motivasi dan kerjakerasnya membuahkan hasil yang sangat maksimal.
kerjakeras inipun belum berakhir, dengan dibentuknya organisasi Pencak Silat dunia (PERSILAT) yang fungsi sebagai wadah bagi pencak silat dunia yang semakin hari menunjukkan kemajuan yang positif. kejuraan duniapun berlangsung secara rutin diselenggarakan di negera-negera anggota persilat.

Kegembiraan ini tidak terjadi di negeri asal pencak silat yaitu Indonesia, kejayaan pencak silat sebagai olahraga yang dicita-citakan menjadi olahraga kebanggaan bangsa ternyata tidaklah mendapatkan tempat dihati masyarakat pada umumnya. pencak silat tetap berada pada olahraga yang dinilai kampungan dan sulit berkembang, ditambah dengan peran pemerintah yang masih kurang membina pencak silat menjadi olahraga yang dapat berkembang baik di negerinya sendiri.

Kekayaan budaya bangsa ini seolah bukanlah sesuatu yang berharga, jika wajarlah bila peran pemuda yang sepatutnya mencintai olahraga ini ternyata tidak mengenal pencak silat lebih dekat.

Situasi seperti ini bukanlah hal yang baru, karena masyarakatpun sebenarnya membutuhkan informasi yang lebih banyak dari organisasi-organisasi pencak silat di Tanah Air, kurang berminatnya masyarakat umum terhadapolahraga ini kemungkinan berasal dari banyaknya informasi yang kurang sehingga pencak silat menjadi olahaga yang terkesan kampungan.

Kesan ini akan berkurang bila, lembaga-lembaga yang berkepentingan mau memberikan informasi kepada masyarakat bahwa silat mengandung manfaat yang luas.

Namun sayangnya Informasi tersebut tidak bisa menyerap kepada lapisan masyarakat secara umum, sehingga dibutuhkan cara-cara lain agar dukungan kepada pencak silat ini memberikan nilai positif untuk perkembangan selanjutnya.

Namun perlu dicatat pula bahwa keseriusan IPSI merupakan ujung tombak dalam pengembangan olahraga ini, IPSI memiliki sejarah panjang yang tentunya memiliki pengalaman. timggal kini bagaimana mengelola pencak silat ini dengan ide – ide kreatif dan menumbuhkan semangat baru yang dapat membangkitkan perguruan-perguruan yang saat inipun mulai menghilang satu demi satu.

Apalagi IPSI dan Pesilat didukung oleh Figur-figur pemimpin yang tak asing lagi didunia persilatan Dunia, tentunya figur seperti Pak Eddy Nalapraya, Prabowo Subiakto, Oyong Karmayudha, dan Pak Rahmat Gobel menjadikan pencak silat memiliki esensi dalam membangun bangsa pada khususnya melalui pencak silat.

Mudah-mudahan apa yang kita cita-citakan menjadikan pencak silat sebagai olahraga dunia bisa terwujud, dengan catatan bahwa niat luhur ini harus diikuti oleh jajaran IPSI lainnya yang harus berkomitmen dan tidak hanya mengandalkan pemerintah semata dan menyatukan sinergi seluruh kekuatan yang ada saling bahu membahu membangun bersama untuk menjadikan silat ini milik bangsa.

Catatan : IPSI adalah lembaga yang mewakili Pencak Silat Secara umum, jadi bila ada pengurus IPSI yang hanya mementingkan pribadi dan perguruannya semata lebih baik orang itu harus mengundurkan diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar